Kesan pertama yang terlontar saat saya kesini adalah, “Ajegileeee, off road gini jalannya!!!” Batu-batuan plus tanah merah langsung menyambut, sesaat setelah kita belok di pertigaan jalan dengan arah yang mau ke Pantai Pok Tunggal.
Pantai Seruni ini terdapat di Yogyakarta, tepatnya di Gunung Kidul, sebelah timurnya Pantai Pok Tunggal. Nah kan, bingung timur itu sebelah mana?!? SAMA! Kalau nanya arah ama orang Yogya, seringkali dijawabnya pakai arah mata angin, dan sekonyong-konyong kepala saya jadi tambah nyut-nyutan.
Untuk menuju sini bisa memakai kendaraan umum yang ke arah Wonosari, ataupun memakai motor / mobil pribadi. Selanjutnya ikuti petunjuk arah ke daerah Tepus, atau lebih gampang cari petunjuk ke arah Pantai Pok Tunggal karena Seruni dan Pok Tunggal sebelah-sebelahan. Perjalanannya dapat ditempuh sekitar 2 jam dari kota Yogya.
Pantai yang masih belum terlalu terekspose dan gak seterkenal tetangga-tetangganya seperti pantai Indrayanti, Krakal, atau Pantai Drini ini menawarkan scenery yang cukup oke sebenernya. Walau pantainya tidak berpasir putih banget (agak-agak cokelat), tapi keunikan pantai ini tidak bisa diabaikan. Saya sih yakin ke depannya pantai ini pasti akan cukup dikenal dan menjadi objek wisata andalan juga.
Akses jalan yang masih belum terlalu baik menjadi salah satu kendala. Selain jalanannya yang off road tadi, beberapa kali juga kita harus melewati perladangan dan bukit-bukit batu. Dari jalanannya yang masih belum baik, terlihat bahwa pemerintah daerah sana belum seserius menggarap pantai ini dibanding dengan pantai sebelah-sebelahnya.
Setelah tiba di parkiran, kita masih harus jalan sekitar 250 meter untuk mencapai bibir pantai. Kenapa harus jalan? Karena dari parkiran itu jalannya cukup curam dan lebih berbatu, sehingga dikhawatirkan mobil tidak akan bisa nanjak untuk jalan pulangnya.
Apalagi saat itu tanahnya agak basah sehingga sudah pasti licin. Jenis tanahnya juga kayak semacam tanah liat gitu. Ria yang memakai sandal flat, setelah jalan melewati track itu jadi seperti memakai platform karena tanahnya pada nempel di sandal. Hahaaaa.
Sebenernya saya merasa agak salah timing pas ngetrip ke Pantai Seruni ini. Ya begemana, pas siang hari bolong! Panasnya ngga nanggung! Mata kayak susah ngebuka lebar karena kita harus memicingkan mata *bahasa apa sih ini* saat melihat sekeliling.
Kalau di Pok Tunggal yang menjadi ikon adalah Pohon Duras-nya, kalau di Seruni adalah air terjun kecil yang seakan memancar dari tebing. Posisi air terjun ini di sebelah timur pantai, dimana untuk ke air terjun ini kita harus berjalan melewati karang-karang besar. Tepat di bawah air terjun ini ada goa kecil. Sayangnya kita tidak bisa terlalu mendekat kesana karena air sudah mulai naik dan menutupi jalannya. Katanya sih air terjun ini buatan, tapi ada yang bilang juga ngga. Entahlah. Hanya Tuhan yang tahu..
Ada keunikan lain yang saya temui, yaitu banyaknya gerombolan kupu-kupu di sekitar pantai. Baru kali ini saya menemukan pantai dengan banyak kupu-kupu. Sepintas kawanan kupu-kupu kuning tersebut tidak terlihat, tapi saat kita melangkah ke bebatuan tempat mereka bertengger, kupu-kupunya baru pada terbang.
Suasananya yang masih sepi dan tenang menjadi nilai plus tersendiri. Saat saya kesana, hanya ada sekelompok pemuda yang sedang camping di pinggir pantai, selebihnya hanya penduduk lokal yang membuka warung-warung sederhana di sekeliling pantai. Tidak ada pengunjung lain lagi. Baru selang sejam-an, datang gerombolan lain.
Cukup kontras sih kalau dibandingkan pantai lain di sekitarnya dimana disana dipadati turis-turis lokal, sedangkan yang ke sini bisa dihitung jari. Justru karena sepi inilah maka sampah pun jarang, paling-paling sampah organik seperti daun-daunan atau akar pohon, jarang saya temui sampah plastik.
Lucunya lagi, pasir di pantai ini ada yang warna putih kecoklatan dan ada yang berwarna hitam. Entah kenapa bisa begitu..
Cukup seru kan ke Pantai Seruni ini?? Kalau ke daerah Gunung Kidul, mampir-mampirlah kemari.. Katanya di sini pun merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati sunset. Berhubung waktu itu kita ngejar tempat lain, jadi kita ngga sampai sore disana. Eik pamit yaaaa..
Salam Super!
Ayo jogja part 3.. Kangen kalian semua ni DDCPK.
LikeLike
Ni orang kok kayanya hobby bgt yah naro poto tampang aib gw..😖😖 ckckckckck..
udah beneran nge fans nampaknya..
LikeLike
Yogya again??? 😂
LikeLike
Itu bukan aib rie, cuma bencana aja 😁
LikeLike
Sunset terbaik adalah senyuman sahabat di saat melewati jalanan ekstrim. (ngomong opo?)
Wow!! Air terjunnya bagus ya!
LikeLike
Abis kesambet ron??
Prnh kesini sampean?
LikeLike
Kesurupan kayaknya.
Belum ke sana. Gak ada di visit plan ku.
Setelah lihat postingan ini, tambah jadi gak kepengen ke sini. Hahahaha
LikeLike
Km ngomenin jgn terlalu jujur gitu napa?? 😭
Tumben, biasanya km kuncennya pantai gunung kidul. Hahaaaa..
LikeLike
Iya bener kuncennya, kamu ratu pantai selatannya.
Mbak… Mbak… Harmoninya di mana sih? Kok aku belum nemu ya?
LikeLike
Ya itu harmoninya, saat yg lain ramai, Seruni sepi. Yang lain gaduh, Seruni sunyi. Hahaaa.. Harmonisasi yg dipaksakan 😝
LikeLike
Oh jadi itu maksudnya? *memaksa untuk paham*
LikeLike
Jangan yogya part 3 dulu.. qta beredar ke tempat laen dulu aja yuks.. mulai bikin part 1 lagi 😉
LikeLike
tapi cakep ya setelah off road gitu
LikeLike
Iya mba cakep pantainya, tp kitanya yg jd ngga. Hahahaaa..
LikeLike